Mengawali diskusi tentang Ilmu Lingkungan,
silahkan Anda menikmati sajian yang telah saya siapkan
sebagai bahan untuk berdiskusi lepas dengan pikiran kita sendiri.
Selamat menikmati dan anak cucu kita menunggu kita dengan setia
|
|
|
|
Kehidupan BiosferLife on Earth is directly influenced by conditions in the oceans and atmosphere. The extent of plant life on Earth can be seen in satellite maps of the global biosphere. These maps are constructed by combining strips of data collected by the SeaWiFS satellite as it orbits the Earth. Each strip reflects data collected from one orbit of the satellite. By averaging many days of overlapping strips of data, areas obscured by cloud cover on one day are revealed on a clear day, and a cloudless map of global plant life created.
Biosfer berasal dari kata bio yang artinya hidup dan sphaira yang artinya tempat atau lapisan. Makhluk hidup di muka bumi ini tinggal di berbagai lapisan. Ada ikan yang hidup di laut dan di sungai. Ada burung yang terbang di udara. Ada cacing tanah yang hidup di tanah. Semua tempat itu adalah bagian dari biosfer. Jadi, bisa disimpulkan bahwa biosfer adalah bagian dari bumi dan atmosfernya tempat makhluk hidup dapat hidup serta melangsungkan kehidupannya. Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi. Apabila melihat begitu besar dan kompleknya proses kehidupan yang terjadi dalam bumi ini, maka berbagai permasalahan muncul sebagai hasil interaksi kedua komponen tersebut. Beberapa artikel berkaitan dengan kehidupan biosfer telah dituangkan dalam jurnal lingkungan hidup. |
Ekologi TanamanSesuai dengan namanya, ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman sebagai komponen biotik dan lingkungannya sebagai komponen abiotik. Mahasiswa Jurusan Tanaman Pangan dan Hortikultur perlu mempelajari ekologi tanaman guna memaksimalkan pertumbuhan tanaman secara khusus tanaman pangan dan hortikultura, dan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. hal ini dikarenakan lingkungan bukan saja dibutuhkan oleh tanaman yang kita pelihara tetapi juga makhluk hidup lainnya.
Menurunnya daya dukung lingkungan sebagai akibat kesalahan pengelolaan lingkungan, pada akhirnya bukan saja mengakibatkan tekanan aktivitas hidup makhluk hidup lain tetapi juga tanaman yang kita budidayakan. Pada pokok bahasan ini pula disajikan hubungan antar tanaman. Hidupnya tanaman dalam ruang yang sama, secara alami menimbulkan persaingan dalam mendapatkan materi dari lingkungan. Pada keadaan tersebut, tidak menutup kemungkinan ada tanaman yang mendominasi pengalihan materi. Seperti manusia, hewan, tumbuhan dan/atau tanaman juga memiliki kemampuan untuk menolak kehadiran tanaman dan/atau tumbuhan lain yang tidak disukai. Berbeda dengan manusia dan hewan, tanaman atau tumbuhan menolak kehadiran tanaman atau tumbuhan lainnya dengan cara mengeluarkan senyawa kimia yang bersifat racun bagi tanamanan tertentu. Kondisi tersebut selanjutnya disebut Allel. Ada dua istilah tanaman dengan kondisi tersebut yaitu alelopati dan alelomediasi. Salah satu contohnya adalah pengaruh alelopati gulma teki terhadap jagung. Senyawa alelopati berpengaruh pada beberapa hal diantaranya yaitu penyerapan hara, menghambat pembelahan sel, menghambat pertumbuhan, menghambat aktivitas fotosintesis. |
Tipe-tipe EkosistemBumi adalah ekosistem terbesar yang berhubungan langsung dengan manusia. Bumi terbagi menjadi dua bagian atau juga dapat dikatakan terbagi atas dua ekosistem yaitu ekosistem daratan (terestrial) dan ekosistem perairan (laut, payau, tawar). Sejak asal mula diciptakannya bumi ini, kedua ekosistem tersebut memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan pemisah apapun, meskipun karakteristik keduanya berbada pada beberapa sudut kajian. Perubahan-perubahan di wilayah daratan, akan berpengaruh pada wilayah perairan dan demikian pula sebaliknya. Guna memahami kedua ekosistem, maka ada baiknya kita memulai dengan mengenal ekosistem daratan terlebih dulu dan selanjutnya kita memulai untuk mengenal ekosistem perairan. Pengenalan terhadap kedua ekosistem diperlukan untuk menjaga kelestariannya dengan cara memilih aktivitas pemanfaatan yang sesuai.
Berkaitan dengan pengenalan pada ekosisten daratan, sejak kecil sebenarnya kita telah mengenal hutan, sawah, ladang, padang penggembalaan, dan bahkan pekarangan rumah adalah contoh ekosistem daratan. Berbada dengan cara pandang kita pada saat kita masih duduk di bangku SD misalnya, cara mengenal ekosistem daratan pada topik mata kuliah Ilmu Lingkungan adalah mengenal komponen yang ada dan proses yang terjadi serta memikirkan apa yang akan terjadi bila suatu usaha dan/atau kegiatan di lakukan di wilayah tersebut. Cara mengenal yang sama juga kita berlakukan pada pengenalan terhadap ekosistem perairan. Sama halnya kita mengenal hutan di masa kecil, sejak kita mengenal huruf dan gambar, kita diberikan informasi tentang laut, sungai, danau, bendungan, rawa dan kolam ikan. Dengan demikian, kita telah mengenal bahwa perairan itu memiliki bentuk yang beragam. Saat ini, kita lebih memperdalam tentang komponen apa saya yang ada, proses yang terjadi aintra dan antar komponen, serta kegiatan apa sajakah yang dapat memberikan perubahan pada ekosistem perairan tersebut. Hasil akhir pada pokok diskusi tipe-tipe ekosistem adalah kita mengenal komponen penyusunnya, proses yang terjadi di dalamnya serta memilih dengan tepat aktivitas pemanfaatan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dengan tetap menjaga kelestarian ekosistem tersebut. Khusus untuk pengelolaan lingkungan dan pembangunan, ekosistem daratan dan perairan sering diistilahkan dengan sumberdaya alam dan lingkungan. Dengan atau tanpa sentuhan manusia, kedua ekosistem tersebut secara alamiah terus mengalami perubahan. Manusia sebagai bagian dari ekosistem, yang selalu menyebut dirinya memiliki perbedaan dengan makhluk hidup lainnya, dengan alasan memiliki akal budi, maka sudah seharusnya secara bijaksana memilih kegiatan untuk dirinya dan untuk lingkungan dimana dirinya berada dan melaksanakan kehidupan. Dengan demikian, manusia tidak saja melibatkan diri sebagai makhluk hidup yang bergantung pada produsen untuk mendapatkan materi dan energi, tetapi manusia juga harus melibatkan dirinya sebagai pranata sosial dalam melakukan segala hal sebagai manifestasi kebergantungannya sebagai komponen biotik ekosistem bumi ini. |